AGEN PEMBAHARU

AGEN PEMBAHARU

Minggu, 01 Desember 2013

KONSEP DASAR DIFUSI INOVASI DALAM KAJIAN KOMUNIKASI


KONSEP DASAR DIFUSI INOVASI DALAM KAJIAN KOMUNIKASI
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Difusi Inovasi
Yang dibina oleh Bu. Endang Sri Redjeki
Oleh :
Kelompok 2
Adin Aryanti Dewi                 (120141400986)
Eli Rahmawati                        (120141400996)
Erike Mutiara Fatihah             (120141411461)
Finda Dwi Ayuni                    (120141411455)
Rian Firmansyah                     (120141411452)
Suprapto                                  (120141400991)
Wahyudi                                 (120141400999)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
November 2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dengan akalnya telah dapat menunjukkan kelebihan anugerah Tuhan dengan kemampuannya menciptakan berbagai macam sarana yang dapat digunakan untuk menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan lingkungannya untuk kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Pada mulanya ada tiga hal yang menjadi dasar kebangkitan kemajuan kehidupan umat manusia yaitu diciptakananya bahasa tulis kira-kira lima atau enam ribu tahun yang lalu, disusul dengan kemampuan mengoperasikan hitungan sederhana kira-kira seribu tahun kemudian dan diciptakannya mesin cetak sekitarlima ratus tahun yang lalu.
Dengan bahasa tulisan kita mampu merekam (mencatat) berbagai macam informasi secara permanen serta mampu mengirim pesan dengan menerobos keterbatasan ruang dan waktu.
Hasil kemajuan teknologi memang dapat didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia , tetaapi kemajuan dan perubahan ini terkadang banyak orang yang masih belum mau menerima apalagi melaksanakannya. Bahkan banyak pula yang menyadari bahwa sesuatu yang baru itu bermanfaat baginya, tetapi belum juga mau menerima dan mau menggunakan atau menerapkannya.
Dari permasalahan ini ternyata memang ada jarak antara mengetahui dan mau menerapkan serta menggunakan atau menerapkan ide yang baru tersebut. Maka dalam proses penyebaran inovasi timbul masalah yakni bagaimana cara mempercepat diterimanya suatu inovasi dalam masyarakat(sasaran penyebaran informasi). Untuk memecahkan masalah tersebut maka difusi inovasi menarik perhatian para ahli pengembangan masyarakat dan dipelajari secara mendalam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep difusi inovasi?
2. Apa saja elemen-elemen difusi inovasi?
3. Bagaimana keputusan inovasi?
4. Bagaimana proses terjadinya pengadopsian inovasi?
5. Apa saja komponen sistem sosial dalam penyebaran inovasi?
6. Bagaimana saluran komunikasi dalam proses difusi?
7. Bagaimana mengkombinasikan saluran interpersonal dengan media massa?


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Difusi Inovasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxrd55RyotFffZIZywuGL1FBZXvHOWsNjNe90oxnWo9WwU7WTWeA5IY_DWAZp_t2En4VAb4qNUze4KPvgTJdqHeqBQ_imcPWNQJwbUJMa1l1Xs6tkLgs72BmOIjutAziiExMXce2L_gWj3/s400/saluran+komunikasi.jpg
Hanafi (dalam Rogers: 35) berpendapat proses difusi merupakan proses pengkomunikasian inovasi melalui saluran-saluran dalam waktu tertentu bagi para anggota sistem sosial. Pada proses menyebaran pesan-pesan dari gagasan baru, diperlukan kerjasama antara pemberi pembaharuan dengan peranan pemimpin atau tokoh masyarakat dan masyarakat yang menerima perubahan tersebut.
Difusi Inovasi terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Rogers (1983) mendefinisikan 
Difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial (the process by which an innovation is communicated through certain channels overtime among the members of a social system). Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.
Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut.
Dari kedua padanan kata di atas, maka difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
Tujuan utama dari difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat.

2.2 Elemen Difusi Inovasi
Menurut Rogers (1983) dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu: suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial.
1.      Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya.
2.      Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
3.      Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
4.      Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.

2.3  Proses Putusan Inovasi
Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983), proses pengambilan keputusan inovasi adalah proses mental dimana seseorang/individu berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu inovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk menolak atau menerima, melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan inovasi. Pada awalnya Rogers (1983) menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:
1.      Tahap Awareness (Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.
2.      Tahap Interest (Keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut.
3.      Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.
4.      Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru.
5.      Tahap Adoption (Adopsi), yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut.

Dari pengalaman di lapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan penerima adopsi. Oleh sebab itu, Rogers (1983) merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi yaitu: Knowledge (pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation (pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi).
1.      Tahap pengetahuan.
Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elekt ronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1) Karakteristik sosial-ekonomi, (2) Nilai-nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi.
2.      Tahap persuasi.
Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi/detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud berkaitan dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti: (1) Kelebihan inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3) Kompleksitas, ( 4) Dapat dicoba dan (5) Dapat dilihat.
3.      Tahap pengambilan keputusan.
Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi.
4.      Tahap implementasi.
Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-beda

Pada proses pengadopsian inovasi diperlukan seseorang yang mempunyai peranan dimasyarakat agar proses pengadopsian berjalan dengan baik. Anggota masyarakat yang beperan sebagai tokoh atau pemimpin dapat memberikan informasi dan nasehat kepada banyak orang di dalam sistem itu mengenai inovasi.

Menurut Rost (dalam Rogers, 1994) pemimpin atau tokoh masyarakat mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses-proses mempengaruhi, yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran bagi kelompok atau organisasi, pengorganisasian dari aktivitas kerja untuk mencapai sasaran tersebut, motivasi dari para pengikut untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama atau teamwork, serta perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau organisasi.

Dapat dikatakan bahwa difusi inovasi merupakan satu bentuk komunikasi yang berhubungan dengan suatu pemikiran baru. Rogers (1971) mengemukakan beberapa model penyebaran informasi (komunikasi) dalam peranannya mempengaruhi masyarakat yaitu:
a)      Model komunikasi satu tahap (One step flow model). Model ini menyatakan bahwa informasi mengalir langsung berpengaruh pada audiensnya tanpa membutuhkan perantara atau media massa langsung pada audiens.
b)      Model Komunikasi dua tahap (Two step flow model). Dalam model ini, informasi pada mulanya tersebar melalui media massa yang kemudian diterima oleh pemuka pendapat, informasi tersebut kemudian disebarkan kepada masyarakat.
c)      Model komunikasi banyak tahap (Multi step flow model). Model ini menunjukkan adanya banyak variasi dalam penyebaran informasi dari sumber kepada khalayak. Sebagai khalayak memperoleh informasi langsung dari media massa sebagai sumber, mungkin juga sebagai khalayak (penerima) mendapat informasi melalui berbagai tahap yang harus dilalui setelah disebarkan oleh sumber informasi. Dalam proses difusi inovasi, pada awalnya inovasi diadopsi, beberapa waktu kemudian inovasi tidak lagi diterima keberadaannya. Hal tersebut dapat terjadi karena pengguna tidak puas terhadap hasil yang diperoleh setelah mengadopsi inovasi, atau telah muncul suatu inovasi lain yang dinilai lebih baik untuk dilaksanakan.
Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan demikian, esensi dari proses difusi adalah pertukaran informasi dimana seorang individu mengkomunikasikan suatu ide baru ke seseorang atau beberapa orang lain. Rogers menyebutkan  ada  empat unsur dari proses  komunikasi  ini,  meliputi: 1)  inovasi itu sendiri; 2) seorang individu atau satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman dalam menggunakan inovasi; 3) orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi; dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa  komunikasi  dalam  proses  difusi  adalah  upaya  mempertukarkan  ide  baru (inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada seseorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai inovasi itu (potential adopter) melalui saluran komunikasi tertentu.
Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1) saluran media massa (mass media channel); dan 2) saluran antarpribadi (interpersonal channel).  Media  massa  dapat  berupa  radio,  televisi,  surat  kabar,  dan  lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber. Sedangkan saluran antarpribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara dua atau lebih individu.
Arus komunikasi massa di dalam proses keputusan inovasi , sumber atau saluran komunikasi yang berfungsi pada masing-masing tahap berbeda . saluran media massa terutama berfungsi sebagai pencipta pengetahuan , sedangkan saluran antar pribadi berperan lebih penting dalam mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak inovasi. Pandangan ini dalam pernyataan asli model dua tahap tidak ada, karena urutan waktu yang terlibat dalam proses pembuatan keputusan diabaikan. Perbedaan sumber atau saluran dalam tahap pengetahuan dan tahap persuasi ada , baik bagi tokoh masyarakat maupun pengikutnya. Jadi , tokoh masyarakat tidak hanya satu-satunnya orang yang menggunakan saluran media massa seperti yang dinyatakan oleh model asli arus dua tahap
Model arus dua thap membantu mengarahkan perhatian kepada pertemuan antara pengaruh media massa dan media antar pribadi. Ini berarti bahwa media massa tidak begitu berkuasa dan langsung pengaruhnya seprti dianggap orang sebelumnya. Bisa jadi orang mengetahui sesuatu ide baru apakah melalui media massa atau melalui saluran antar pribadi dan kemudian terlibat dalam pertukaran pesan itu dengan temen-temannya melalui tahap muka. Pandangan bahwa proses komunikasi massa hanya terdiri dua tahap membatasi penganalisisan proses itu sendiri .proses komunikasi massa mungkin mencakup lebih atau kurang dari dua tahap itu sendiri. Dalam beberpa hal mungkin hanya satu tahap : media massa langsung mempengaruhi si penerima. Dalam kasus lain mungkin media massa menyebabkan terjadinnya proses komunikasi multi tahap.

2.4  Proses Terjadinya Pengadopsian Inovasi
Inovasi berkaitan dengan aktivitas penciptaan perubahan dan perbaikan. Perubahan bertujuan mengenalkan sesuatu yang baru dengan menggantikan yang lama menuju ke suatu hal yang lebih baik. Perubahan merupakan sebuah proses yang pasti terjadi,tujuannya adalah menyesuaikan  atau survivedengan perkembangan yang terjadi baik di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Inovasi membutuhkan peranan pemimpin atau tokoh masyarakat agar lebih cepat diterima oleh suatu masyarakat.

2.5  Komponen Sistem Sosial Dalam Penyebaran Inovasi
a)      Saluran Komunikasi
Perbedaan antara sumber dan saluran, sumber ialah seseorang atau lembaga yang menciptakan suatu pesan sedangkan saluran adalah alat dengan mana suatu pesan berpindah dari sumber kepada penerima. Analog untuk saluran adalah sebuah perahu yang membawa muatan (pesan) dari pelabuhan satu (sumber) ke pelabuhan lainnya (penerima)
b)      Macam – Macam Saluran Komunikasi
1.      Saluran interpersonal dan media massa
2.      Saluran lokal dan saluran kosmopolit
Saluran interpersonal adalah saluran yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber dan penerima) antara dua orang atau lebih.Misalnya rapat atau pertemuan kelompok, percakapan langsung, pembicaraan dari mulut ke mulut, dsb.
Sedangkan saluran media massa adalah alat-alat penyampai pesan yang memungkinkan sumber mencapai suatu audiens dalam jumlah besar, yang dapat menembus batasan waktu dan ruang. Misalnya radio, televisi, film, surat kabar, buku, dsb.
Saluran anatar pribadi disebut saluran lokalit apabila kontak-kontak langsung itu sebatas daerah atau sistem sosial itu saja.Sedangkan saluran melalui media massa sudah pasti bersifat kosmopolit.Sebaliknya  saluran media massa dapat dipastikan bersifat kosmopolit.
Masing-masing saluran memiliki karakteristik sendiri dalam meneruskan pesan komunikasi. Perbedaan penting antara saluran media massa dengan antar pribadi dapat digambarkan sebagai berikut:


Sifat-sifat
Saluran antar pribadi
Saluran media massa








1
Arus pesan
Cenderung dua arah
Cenderung searah








2
Besarnya kemungkinan umpan balik
Tinggi
Rendah








3
Konteks komunikasi
Tatap muka
Berperantara








4
Kemampuan mengatasi seleksi luas
Tinggi,lambat
Rendah, cepat








5
Akibat yang mungkin terjadi
Pembentukan dan perubahan sikap
Perubahan pengetahuan


Dalam difusi inovasi saluran komunikasi memiliki karakter kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu dalam menggunakan saluran komunikasi ini perlu mempertimbangkan berbagai hal. Hasil penelitian Rogers dan Beal (1960) berkaitan dengan saluran komunikasi menunjukan beberapa prinsip sebagai berikut:
1)      Saluran komunikasi massa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran antar pribadi (interpersonal) relatif lebih penting pada tahap persuasi;
2)      Saluran kosmopolit lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran lokal relatif lebih penting pada tahap persuasi.
3)      Saluran media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran antar pribadi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter); dan
4)      Saluran kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran lokal bagi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter)
Pembedaan sifat tersebut tentu saja masih dapat diperhalus lagi, misalnya antara bentuk media massa satu dengan media massa lain mungkin ada sifat-sifat yang berbeda; radio memiliki keampuhan tersendiri yang berbeda dengan yang dimiliki oleh media majalah, atau televise dalam penyampaian pesan-pesan kepada penerima. Begitu pula halnya dengan saluran interpersonal. Dengan memperhatikan perbedaan sifat itu, jika seseorang ingin berhasil dalamkomunikasinya maka ia harus dapat memilih saluran yang tepat yang sesuai dengan tujuan komunikasi, konteks pesan dan siapa penerimanya.
2.6                   Saluran Komunikasi Dalam Proses Difusi
Difusi adalah proses dimana inovasi tersebar ke dalam suatu sistem sosial.  Pada intinya proses difusi adalah proses keputusan untuk menerima atau menolaknya. Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan .
Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.
Penelitian yang ada menunjukkan ada peranan berbeda yang dilakukan saluran komunikasi pada setiap tahapan keputusan inovasi. Saluran komunikasi media massa lebih banyak dipergunakan pada tahap pengenalan inovasi sedangkan saluran interpersonal lebih penting peranannya pada tahap persuasi.
Di negara yang belum maju media interpersonal agaknya masih memegang peranan penting dalam tahap pengenalan inovasi, terutama saluran interpersonal yang kosmopolit. Kurang digunakannya saluran media massa pada saat pengenalan di Negara yang belum maju itu mungkin karena (1) kurang tersedianya media massa yang menjangkau audiens terutama warga pedesaan, (2) tingginya tingkat “buta huruf” penduduk, dan (3) tidak relevannya pesan-pesan yang dimuat media massa itu dengan kebutuhan masyarakat atau mungkin media massa itu lebih dipandang sebagai media informasi.  Karena kondisi yang demikian itulah, saluran interpersonal kosmopolit menggantikan kedudukan media massa; anggota masyarakat mengetahui atau mengenal suatu inovasi karena kontak mereka dengan agen pembaru atau dari kunjungan orang luar ke desa itu atau sebaliknya.

2.7                   Mengkombinasikan Saluran Interpersonal dengan Media Massa
Saluran komunikasi interpersonal dan media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan saluran media massa dalam membawa pesan dan mempengaruhi audiens. Namun kombinasi dari keduanya merupakan cara yang sangat efektif dalam memperkenalkan ide-ide baru dan mempengaruhi  penduduk untuk menggunakan inovasi-inovasi tersebut. Pengkombinasian komunikasi interpersonal dengan media massa disebut forum media, dimana beberapa anggota masyarakat diorganisasikan dalam suatu kelompok yang bertemu secara teratur untuk menerima program-program media massa dan mendiskusikan isinya.
1)      Forum media di beberapa Negara
Forum media semula dikembangkan di Kanada dikalangan keluarga petani dan kemudian menyebar ke Negara-negara sedang berkembang seperti India, Nigeria, Ghana, Malawi, Kosta Rika dan Brasil. Beberapa bentuk forum media yang sudah dikenal anatara lain ialah “forum radio” di India, “sekolah radiphonic” di Amerika Latin, “kelompok belajar” di RRC, “telescula” di Itali dsb.
Forum radio di India membantu petani-petani mengetahui inovasi-inovasi di bidang pertanian dan kesehatan dan mendorong mereka untuk ,encoba ide-ide tersebut. Program-program radio disiarkan dalam pertemuan anggota forum sebagai bahan diskusi kelompok.Forum biasanya memberikan laporan umpan balik secara teratur mengenai keputusan-keputusan yang mereka ambil dan pertanyaan-pertanyaan kepada stasiun radio siaran. Dengan mempergunakan bentuk yang sama, UNESCO telah mensponsori kelompok pemirsa televisi di Perancis dan Italia dan pemerintah India juga telah mendirikan “teleclub” di beberapa desa. Yang terakhir ini media yang digunakan adalah televisi.
Di Negara-negara maju forum media ini terutama dipergunakan untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada audiens yang maha besar.Dengan mengadakan penyesuaian seperlunya, forum-forum media itu dapat dimanfaatkan untuk kampanye pendidikan atau politik.
2)      Pengaruh forum media
Semua program forum media agaknya efektif dalam membangkitkan dan menciptakan pengetahuan, membentuk dan merubah sikap serta membuka kran untuk perubahan tingkah laku.
Mengapa media massa itu memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap seseorang jika mereka menjadi anggota forum media? Jawabannya antara lain adalah:
1.      Minta untuk mengahdiri dan berpartisipasi didorong oleh adanya tekanan dan harapan masyarakat, setidak-tidaknya kelompok (pendengar) itu sendiri. Ia tidak disenangi oleh teman-temannya jika kurang rajin. Sebaliknya ia akan mendapat pujian jika besar partisipasinya dalam kegiatan kelompok;
2.      Perubahan sikap nampaknya lebih mungkin terjadi jika seseorang berada dalam kelompok. Dan lagi keputusan kelompok akan lebih mungkin diterima seseorang jika ia ikut serta dalam pembuatan keputusan. Dengan bertemunya dalam kelompok dan pembahasan topic (inovasi) itu dengan teman-teman, memungkinkan seseorang dengan cepat terbentuk sikapnya terhadap inovasi yang disampaikan melalui media massa;
3.      Mungkin pula besar pengaruh forum media (misalnya kelompok pendengar) itu karena saluran ini masih baru dan kredibilitasnya tinggi.
Forum media juga mengurangi kemungkinan terjadinya “selective exposure” kecenderungan seseorang untuk menangkap atau memperhatikan pesan-pesan komunikasi yang selaras dengan kebutuhan, sikap dan kepercayaannya sehingga pesan-pesan yang tak berkaitan dengan dirinya akan dilewatkan begitu saja, tidaj diperhatikan, Forum media juga mengurangi kemungkinan terjadinya “selective perception” yakni kecenderungan seseorang untuk menafsir pesan-pesan komunikasi menurut sikap dan keprcayaannya sendiri atau berdasar pengetahuan dan pengalan yang ada padanya. Dengan forum media agen pembaru dapat menghindari, atau setidak-tidaknya memperkecil kemungkinan terjadunya pengabaian dan salah tafsir terhadap pesan-pesan pembangunan yang telah ia sampaikan.


















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
            Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru. Disamping itu juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi. Karena tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem.
3.2 Saran
            Jika kita ingin inovasi cepat diadopsi oleh masyarakat, hal pertama yang harus diperhatikan oleh kita adalah difusi apa yang tepat digunakan untuk menyebarkan inovasi. Karena pada dasarnya terdapat perbedaan dimasyarakat dalam mengadopsi  atau menerima inovasi. Ada sekelompok masyarakat yang cepat dalam menerima inovasi ada juga yang membutuhkan waktu yang lama untuk menerima suatu inovasi.







DAFTAR RUJUKAN
Everett M. Rogers.1983.Diffusion of Innovations. Third Edition, New York: The Free Press (Terjemah: Abdillah Hanafi. 1994)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar