Pembukaan Kursus Bakery
Kegiatan untuk memberdayakan
keterampilan masyarakat berupa kemampuan membuat karya cipta, terus digalakkan
di PKBM Negeri 26 Bintaro. Salah satunya adalah bagaimana masyarakat mampu
berkarya meskipun hanya dengan membuat Kue berupa bakery. Karenanya, hari ini
tepatnya pukul 11.30 WIB Ny Wartilah membuka kursus membuat bakery bagi warga
sekitar PKBM Negeri 26 Bintaro yang rencananya akan dilangsungkan setiap hari
Sabtu selama 10 pertemuan.
“Kita
berharap agar para ibu-ibu bisa membuat kue secara profesional melaui kursus
ini. Selantutnya setelah mengikuti kursus ini, mereka diharapkan mampu
mengelola kemapuan SDM dibidang pembuatan kue ini untuk untuk menambah income
keluarga.” Ujar Ny. Wartilah dalam sesi pembukaan kursus dihadapan 40 orang
peserta kurus hari ini, Sabtu, 24 Mei 2008.
Pelatih yang ditunjuk pada
kursus bakery kali ini adalah Bapak Agus Susanto, guru SMK Negeri 27 Jakarta.
“Saya memang lulusan perhotelan namun saat sekolah di SMK dulu bidangnya adalah
bakery. Karena itu kemampuan bidang pembuatan kue ini tetap saya salurkan untuk
ditularkan kepada masyarakat melalui kursus-kusus seperti di PKBM ini.” Ujar
Pak Agus di sela-sela kursus.
Dengan berpakaian putih ala
koki, di hadapan ibu-ibu peserta kursus, Pak Agus memberikan bimbingan secara
langsung. Ada salah satu ibu tengah menggiling adonan yang sudah jadi untuk
dipipihkan kemudian digulung menggunakan sebuah silindir agar tipis. Namun karena
mereka belum mahir, gulungan adonan itu bentuknya tidak karu-karuaan. Dengan
sigap Pak Agus membetulkan bagaimana cara menggulung dengan benar. Para peserta
kursus yang semuanya ibu-ibu itu kemudian mengerubuti bagaimana cara menggulung
adonan dengan benar.
Alat-alat
yang digunakan cukup sederhana terdiri dari kompor, loyang, open dan
gilingannya menggunakan manual tidak memakai alat elektronik berupa mixer
karena harganya mahal. “Kalau saya menggunakan alat mixer hawatir para ibu
nantinya setelah selesai kurus justru merasa terbebani padahal mereka
kebanyakan tidak memiliki alat tersebut.” Ujar Pak Agus.
Menurutnya, dengan menggiling
tepung secara manual saja sudah bisa dan bagus apalagi
dengan mesin mixer. Namun jika mereka mampu membeli nanti,
tentu hasilnya akan lebih sempurna. Kata Pak Agus memberi alasan.
Diharapkan dengan kursus yang didanai oleh proyek diknas bagi masyarakat
ini bisa dipergunakan dan bermanfaat kepada masyarakat. Mereka yang telah ikut
kurus tetap bisa berkonsultasi kepada tutornya jika suwaktu-waktu masih
kesulitan mempraktekkan sendiri. Disampingi tu sebagai upaya agar mereka terus
berlatih, para peserta kurus dibagikan diktat kursus membuat kue yang terdiri
dari 11 bidang. Penyusun diktat itu sendiri adalah Pak Agus. (Kurt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar